--
0

The Dante Club: Sebuah Novel Mengungkap Misteri Pembunuhan yang Diilhami oleh Karya Dante Alighieri, Divina Commedia" terjemahan dari "The Dante Club: A Novel" karya Matthew Pearl, 2003.

Novel ini sarat dengan kutipan-kutipan puisi yang "sastra banget", namun saya yang notabene bukan orang yang berlatar belakang sastra ataupun humaniora sangat menikmati membaca novel ini. Jalan cerita yang tidak datar (kadang meloncat-loncat) dan karakter-karakter unik serta bentuk pembunuhan-pembunuhan yang belum pernah saya bayangkan sebelumnya membuat saya menebak-nebak misteri yang ditawarkan novel ini.

Mengambil setting Boston, Amerika Serikat di tahun 1866, saat perang saudara masih terjadi di sana (antara daerah selatan: pro perbudakkan dan daerah utara: contra perbudakkan) dan Universitas Harvard novel ini membawa kita ke nuansa akademis yang kental. Tokoh-tokoh sastra terkenal saat itu seperti Henry Wadsworth Longfellow, Oliver Wendall Holmes, James Russell Lowell, dan James Thomas Fields menjadi tokoh utama di novel ini. Tidak ketinggalan juga The Dante Club yang memang benar-benar ada di Amerika Serikat sejak kurun waktu ini hingga saat ini.

Dante sendiri adalah nama seorang sastrawan Italia bernama lengkap Dante Alighieri (1265-1321 M). Divina Commedia adalah karya Dante yang diterjemahkan oleh Henry Wadsworth Longfellow kedalam Bahasa Inggris dengan bantuan The Dante Club. Pada saat proses penerjemahan telah terjadi serangkaian pembunuhan yang diilhami oleh Inferno, salah satu bagian dari Divina Commedia.

Sebagai cendekiawan-cendekiawan yang mengerti karya-karya Dante dan tentu saja Bahasa Italia, The Dante Club ikut serta dalam pencarian pembunuh misterius tersebut. Bisa dikatakan bahwa proses terjemahan Divina Commedia ke dalam Bahasa Inggris, diikuti dengan terjemahan ke dunia nyata (dengan darah). Kejar-kejaran antara tinta dan darah membuat novel ini menjadi sangat menarik. Otak brilian dari tokoh-tokoh sastra tersebut sedikit-demi sedikit menguak misteri pembunuhan sadis tersebut.

Pembunuhan pertama (seorang hakim yang mati perlahan setelah tubuhnya habis dimakan belatung), kedua (seorang pendeta yang mati terbalik dengan kepala hingga lutut di dalam tanah dan kedua kaki dibakar), dan ketiga (seorang pengusaha yang mati tergantung dengan tubuh dan kulit seluruh tubuh habis di cincang) memberikan mereka kesimpulan tentang pola yang dipakai Lucifer mereka sehingga mereka mampu menggagalkan pembunuhan keempat (seorang korporat yang hampir mati setelah tubuhnya dari leher sampai kaki dikubur di ladang es).

Hanya dengan membaca novel ini Anda bisa membayangkan bagaimana mengerikannya pembunuhan-pembunuhan itu yang memberikan gambaran bagaimana ngerinya penyiksaan yang ada di neraka yang sebenarnya.

No Response to "The Dante Club"

Post a Comment